12/12/2025

Lirboyo: Mempertahankan Tradisi Salaf dan Melahirkan Tokoh Bangsa


Foto gerbang Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Jawa Timur, menampilkan kompleks bangunan asrama dan madrasah yang luas, dikelilingi oleh pepohonan hijau.

Pondok Pesantren Lirboyo yang berlokasi di Desa Lirboyo, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur, bukanlah sekadar lembaga pendidikan Islam, melainkan adalah sebuah monumen sejarah yang telah berdiri tegak melintasi satu abad. Sejak didirikan pada tahun 1910, Lirboyo konsisten menjadi mercusuar pendidikan Islam tradisional (salafiyah), berperan besar dalam membentuk karakter dan intelektual para santri yang kemudian menjadi tokoh penting di panggung nasional.

I. Sejarah dan Sang Pendiri yang Visioner

Cikal bakal berdirinya Lirboyo tidak lepas dari peran seorang ulama kharismatik, K.H. Abdul Karim, yang akrab disapa Kiai Manab. Kiai Manab sendiri berasal dari Magelang, namun ia diminta oleh mertuanya, K.H. Sholeh dari Banjarmlati, untuk menetap dan membangun basis dakwah di kawasan Lirboyo.

Pada awal abad ke-20, daerah Lirboyo dikenal sebagai kawasan yang angker dan jauh dari kehidupan perkotaan. Kiai Manab datang untuk mengubah stigma tersebut, menyebarkan ajaran Islam, dan mendirikan sebuah surau kecil sebagai pusat kegiatan belajar. Santri pertamanya adalah Umar, seorang pemuda dari Madiun. Dari surau sederhana inilah, Pondok Pesantren Lirboyo tumbuh menjadi kompleks pendidikan Islam yang megah.

Dalam perkembangannya, pada tahun 1925, Kiai Manab mendirikan madrasah secara resmi dengan nama Madrasah Hidayatul Mubtadiien (MHM). Pendirian madrasah ini menandai dimulainya penggabungan antara sistem pendidikan pesantren tradisional dengan sistem klasikal yang lebih terstruktur.

II. Menjaga Tradisi Salaf dengan Kurikulum Fleksibel

Pondok Pesantren Lirboyo dikenal teguh dalam mempertahankan sistem pendidikan salafiyah. Ini berarti fokus utama pembelajarannya adalah mendalami dan menguasai Kitab Kuning (literatur klasik Islam) sebagai sumber ilmu.

Metode pengajaran utama yang digunakan di Lirboyo adalah:

  • Sorogan: Santri membaca kitab di hadapan Kiai atau Ustadz untuk dikoreksi.
  • Bandongan: Kiai membaca, menerjemahkan, dan menjelaskan kitab, sementara santri menyimak dan mencatat makna.

Lirboyo juga mengadopsi sistem madrasah formal melalui Madrasah Diniyah dengan jenjang Ibtidaiyah, Tsanawiyah, hingga Aliyah. Sistem ini memastikan santri memiliki kompetensi agama sekaligus ijazah formal.

Kurikulum inti mencakup Nahwu, Shorof, dan dasar-dasar Fasholatan, Surat-surat pendek, serta Aqoid 50. Konsistensi kurikulum ini menjadikan Lirboyo sebagai rujukan utama dalam studi Islam klasik.

III. Peran Nasional dan Afiliasi Keagamaan

Selain menjadi pusat ilmu agama, Lirboyo berperan dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Banyak santri turut terjun dalam berbagai pertempuran, termasuk 10 November 1945. Ini menunjukkan bahwa pesantren merupakan benteng keilmuan sekaligus nasionalisme.

Secara keagamaan, Lirboyo memiliki hubungan kuat dengan Nahdlatul Ulama (NU), yang tercermin dalam pemikiran moderat dan berhaluan Aswaja.

IV. Informasi Pendaftaran Santri Baru

Pendaftaran Santri Baru (PSB) kini dilakukan secara daring melalui laman resmi PSSB.

Alur Pendaftaran Umum (Online):

  1. Pemilihan jenjang Madrasah Diniyah.
  2. Pengisian formulir data diri.
  3. Verifikasi akun melalui email.
  4. Mencetak bukti pendaftaran.
  5. Ujian Masuk (tulis dan lisan) di Pondok Pusat atau Zonasi.

Persyaratan Dokumen:

  • Fotokopi Kartu Keluarga.
  • Ijazah atau Surat Keterangan Lulus.
  • Pas foto 3x4 dengan ketentuan busana.
  • Akta Kelahiran dan KTP orang tua.

Materi ujian lisan meliputi Fasholatan, surat-surat pendek, dan Aqoid 50.

V. Penutup

Pondok Pesantren Lirboyo tidak hanya mengajarkan ilmu agama, tetapi juga menjaga tradisi pendidikan klasik yang telah teruji puluhan tahun. Kombinasi metode salaf dan struktur madrasah modern menjadikan Lirboyo pusat keilmuan yang tetap relevan di era modern.

Artikel oleh ABM — Panduan teknis

abm, Pendiri abm media, belajar ngeblog sekaligus berbagi klik di sini...

This Is The Newest Post

Komentar Facebook :

Komentar dengan Akun Google :


EmoticonEmoticon