Nasi Tumpang: Kuliner Tradisional Jawa yang Kaya Rasa dan Sejarah
Nasi tumpang merupakan salah satu kuliner tradisional Jawa, khususnya dari daerah Kediri dan sekitarnya, yang memiliki cita rasa unik dan khas. Hidangan ini biasanya terdiri dari nasi hangat yang disajikan dengan berbagai lauk pauk, lalu disiram dengan sambal tumpang—sebuah olahan berbahan dasar tempe semangit (tempe yang sudah agak lama) yang dimasak bersama santan dan bumbu rempah.
Asal Usul Nasi Tumpang
Nama “tumpang” berasal dari proses penyajiannya, yaitu sambal tempe yang ditumpangkan atau dituangkan di atas nasi dan lauk-pauk. Hidangan ini sudah ada sejak zaman kerajaan Mataram kuno dan hingga kini tetap lestari sebagai bagian dari tradisi masyarakat Jawa, terutama dalam acara hajatan, selametan, maupun kenduri.
Ciri Khas Sambal Tumpang
Keistimewaan nasi tumpang terletak pada sambalnya. Tempe semangit yang digunakan memang sengaja dibiarkan agak lama agar menghasilkan rasa gurih, sedikit asam, dan harum yang khas. Tempe ini kemudian dimasak bersama santan, cabai, bawang, kencur, lengkuas, dan berbagai bumbu tradisional. Perpaduan inilah yang menciptakan rasa kaya dan menggugah selera.
Kunjungi juga ; blog yang membhas tentang belajar otomotif
Keunikan Sambal TumpangYang membuat nasi tumpang berbeda dari kuliner lain adalah sambalnya.
- Bahan utama sambal tumpang adalah:
- Tempe semangit (tempe yang hampir busuk, tapi justru memberikan rasa khas)
- Santan kental
- Cabai merah dan rawit
- Bawang merah & bawang putih
- Lengkuas, kencur, daun salam, dan serai
Filosofi Nasi Tumpang
Nasi Tumpang di Masa Kini
Kesimpulan
EmoticonEmoticon